04 Februari 2021 – Tahun ini, KOPMAS secara berkala terus melakukan sosialisasi mengenai bahayanya mengonsumsi kental manis sebagai minuman tunggal. Pada kesempatan kali ini, YAICI yang bekerja sama dengan KOPMAS turun ke daerah Gang Bidong, Karawaci, Kota Tangerang.


Setelah kami turun dan melakukan sosialisasi, masih banyak masyarakat yang belum tahu bahwa kental manis itu bukan susu. Hal ini dikarenakan harga kental manis yang terjangkau, sehingga mereka berpikir dengan memberikan kental manis kepada anak mereka dapat mencukupi gizi & vitamin untuk anak mereka.

Bahkan, kader posyandu di sana belum paham mengenai kental manis yang bukan sebuah minuman tunggal.

Selama melakukan sosialisasi, kami menemukan beberapa anak balita dan anak di atas 5 tahun yang mengonsumsi kental manis.


✓ Al dan El, Usia 5,5 tahun minum kental manis sejak umur 2 tahun. Ibunya, Inggrid, mengaku tidak tahu kalau kental manis adalah bukan susu. Ia juga mengatakan, memilih kental manis karena harganya yang terjangkau. Sampai saat ini, Al dan El masih rutin mengonsumsi kental manis 1 hari 2 kali dengan varian coklat.


✓ Akbar, 2 tahun 4 bulan, mengonsumsi kental manis sehari 3 sampai 4 kali menggunakan botol. Sehingga, 1 kaleng bisa habis hanya dalam waktu 3 hari.


✓ Juna, 3,5 tahun sudah mengonsumsi kental manis sejak berumur 6 bulan

✓ Anggun, 7 tahun, sejak kecil sudah minum kental manis

✓ Dila (7tahun), Even (8tahun), dan Wilson (4tahun), sejak usia 1 tahun sudah mengonsumsi kental manis.

Adanya fenomena mengonsumsi kental manis dari balita hingga sudah berumur di atas 5 tahun ini, membuat YAICI serta KOPMAS sangat prihatin. Maka dari itu, kami tidak pernah lelah melakukan sosialisasi mengenai bahayanya mengonsumsi kental manis secara berlebihan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *