Pelatihan relawan Kopmas Batch 3 : pelatihan dasar advokasi masyarakat untuk mendapatkan hak pelayanan kesehatan berlangsung di Bogor, Jawa Barat. Sabtu 22 Januari 2022 acara berlangsung pukul 13.00-15.00 WIB. Dengan dihadiri 30 relawan kesehatan baik kader posyandu, ibu rumah tangga, hingga relawan yang sudah sering membantu masyarakat sekitar untuk mengadvokasi kesehatan.

Sesi pertama diisi oleh Yuli Supriati dan Yuyun Kartikasari yang memberikan materi ilmu-ilmu dasar dan pengetahuan dasar advokasi kesehatan terkhusus JKN. Lalu dilanjutkan dengan sharing pengalaman selama menjadi relawan.

 

Sesi selanjutnya, diisi oleh Rusmarnie Rusli dengan memberikan materi tentang gizi. Kopmas bekerjasama dengan Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia atau yang sering disebut YAICI beberapa tahun belakang ini untuk memberikan sosialisasi edukasi mengenai gizi anak dan ibu yang baik. Pada paparannya Rusmarni Rusli menjelaskan betapa pentingnya susu untuk pemenuhan protein tubuh terutama perkembangan tumbuh kembang anak. Akan tetapi tidak semua susu itu sama. Terkhusus Susu Kental Manis bukanlah susu, itu peruntukannya hanya topping atau tepatnya sirup beraroma susu.

 

Dari pelatihan batch ketiga di Bogor ini keluhan relawan kesehatan bogor terkait pelayanan BPJS adalah belum adanya UHC. Hal ini memiliki dampak apabila ada masyarakat yang sakit dan tidak memiliki BPJS maka tidak tercover. Penggunaan SKTM atau jamkesda pun dana dari Pemda Bogor terbatas yaitu di angka 7 juta yang tercover untuk kabupaten bogor. Kalau lebih dari itu maka tidak ada dananya. Berbeda dengan Kota Bogor untuk kota bogor sendiri bisa menggunakan SKTM atau jamkesda dengan begitu maka biaya tercover semua per kejadian dengan syarat si pasien harus memiliki virtual account BPJS mandiri. 

 

Akan tetapi yang menjadi masalah adalah apabila harus mendaftar BPJS mandiri dan mengharuskan pasien harus memiliki rekening tabungan, hal inilah yang banyak dikeluhkan banyak masyarakat. Kedua apabila seluruh masyarakat dipaksa menggunakan BPJS tidak semua masyarakat mampu membayar iuran. 

Dengan begitu relawan Bogor meminta Kopmas beraudiensi dengan pihak Dinkes kota bogor.

 

Terkait pelayanan rumah sakit di Bogor tidak ada kendala, masih sama dengan pelayanan rumah sakit yang ada. Hanya saja terdapat ketidaklengkapan alat sehingga masih banyak pasien yang harus ke jakarta untuk mendapatkan pelayanan atau penanganan kesehatan lanjutan.

Begitulah rangkain pelatihan dasar relawan batch tiga di Bogor beserta dengan fakta temuan dilapangan akan pelayanan-pelayanan kesehatan yang ada.

 

Mendapatkan layanan kesehatan adalah hak masyarakat karena itu kita ada. 

 

Sampai jumpa di pelatihan relawan batch selanjutnya ya! Bagi kamu relawan kesehatan yang ingin daerahnya di datangi Kopmas dan masuk ke dalam relawan Kopmas bisa menghubungi kami ya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *